KH Masjkur, Komandan Barisan Sabilillah

Satu dari sekian tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang layak disematkan gelar pahlawan adalah KH Masjkur (baca: Masykur). Kiai Masjkur yang pernah mengemban amanah sebagai Menteri Agama RI ini ikut berjuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah dan terdaftar sebagai salah satu “the founding father”.<>

Perjuangan ulama yang lahir di Singosari Malang tahun 1899 M/1315 H ini telah dirintis sejak usia muda di bidang pendidikan, dengan mendirikan Pesantren Misbahul Wathan. Namun, sebelum mendirikan pesantren dan terjun ke masyarakat, Masjkur muda terlebih dahulu telah mempersiapkan modal awal bagi dirinya sendiri, dengan mengenyam pelajaran agama di beberapa pesantren dengan berbagai konsentrasi keilmuan, antara lain Pesantren Kresek Cibatu, Pesantren Bungkuk Malang di bawah asuhan Kiai Thohir, Pesantren Sono Bundaran Sidoarjo untuk belajar nahwu sharaf dan di Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo untuk memperdalam ilmu fiqih.

Kemudian, di Tebu Ireng Jombang, ia menimba ilmu hadist dan tafsir dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Selain itu, Masjkur muda juga pernah berguru kepada Syaikhona Kholil Bangkalan Madura. Maka lengkap sudah, modal awal yang dimilikinya untuk menjadi seorang calon ulama dan pemimpin umat.

Ia juga sempat menjadi santri di Pesantren Jamsaren Surakarta, di bawah asuhan KH Idris, seorang kiai keturunan pasukan Pangeran Diponegoro. Di pesantren ini pula, ia bertemu dengan kawan-kawannya yang kelak juga menjadi pemimpin umat, antara lain KH Mustain (Tuban), KH Arwani Amin (Kudus) dan sebagainya. Sifat Kiai Idris yang terkenal non-kooperatif terhadap Belanda, ikut tertanam dalam jiwa sang murid, yang sedikit banyak mulai memahami arti penting perjuangan.

Mendirikan Pesantren

Setelah melanglangbuana ke berbagai daerah untuk menuntut ilmu, ia kembali ke Singosari dan di sana ia membuka pesantren yang diberi nama Misbahul Wathan (Pelita Tanah Air) pada tahun 1923.

Beberapa tahun berikutnya, ketika Nahdlatul Ulama berdiri, ia pun ikut aktif di dalamnya, dan di tahun 1932 ia sudah menjadi Ketua Cabang NU Kota Malang. Di organisasi tersebut, ia sering meminta nasihat kepada KH Wahab Chasbullah. Salah satunya, ketika pesantren yang ia pimpin sering mendapat gangguan dari pemerintah kolonial. Atas saran Kiai Wahab pula, ia kemudian mengganti nama pesantrennya menjadi Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air). Sebelumnya, bersama Kiai Wahab, Kiai Masjkur juga sering mengikuti kegiatan kelompok Tashwirul Afkar yang sering membahas agama, dakwah dan sosial.

Pada tahun 1938, Masjkur diangkat sebagai salah satu Pengurus Besar NU yang berkedudukan pusat di Surabaya.

Perjuangan Perang

Keinginan untuk terbebas dari belenggu penjajahan, membuat para putera bangsa ini ikut mengangkat senjata untuk merebut kemerdekaan. Termasuk, Kiai Masjkur yang kala itu masih aktif sebagai seorang pengajar di Nahdlatul Wathan dan aktivis NU.

Pada zaman pendudukan Jepang, Masjkur menjadi utusan dari Karesidenan Malang untuk mengikuti latihan kemiliteran di Bogor, disusul dengan latihan khusus bagi ulama. Dari itulah, “karirnya” di bidang militer dimulai. Ia berjuang bersama pasukan Hizbullah. Hingga, sejak 1945-1947 ia diangkat menjadi Ketua Markas Tertinggi Sub. Bagian Sabilillah yang berpusat di Kota Malang.

Belakangan, ia juga ikut dimasukkan dalam Dewan Pertahanan Negara dan anggota Konstituante.

Dalam suasana perang yang tengah berkecamuk, Masjkur beberapa kali dipercaya untuk mengemban amanah Menteri Agama (Menag), secara berturut-turut pada Kabinet Amir Syarifuddin (1947), Kabinet Presidenssil Moh. Hatta (1948), Kabinet VII Negara RI, Kabinet Darurat dan Komisariat PDRI (1949), Kabinet Hatta (1949) dan Kabinet Peralihan RI. Ia sempat mundur dari posisi Menag, karena sakit-sakitan akibat bergerilya. Pada masa Kabinet Ali-Arifin (1953-1955) ia kembali dipercaya untuk menjadi Menag.

Alhasil, ketika menjadi seorang menteri, ia juga ikut bergerilya bersama para pejuang lainnya (pernah pula bergabung bersama kelompok gerilyawan yang dipimpin Panglima Besar Soedirman), sembari tetap mengatur jalannya kementrian yang ia pimpin, mulai dari soal instruksi serta peraturan darurat. Kemudian juga menyusun KUA, pengadilan agama, pendidikan, madrasah, mengatur shalat, dan membantu secara nyata perjuangan nasional.

Sebagai Menag, tiap bulan ia mendapat gaji Rp. 300 Oeang Repoeblik Indonesia (ORI), jumlah uang yang saat itu cukup untuk makan sekeluarga selama sepekan.

Saat kembali menjadi Menag, di tahun 1954 Kiai Masjkur memprakarsai Konferensi Ulama yang diadakan di Cipanas Jawa Barat. Pertemuan para ulama tersebut, salah satunya menetapkan gelar “Waliyul Amri Dlaruri bis Syaukah” (pemegang pemerintahan dalam keadaan darurat dengan kekuasaan penuh) untuk Presiden Soekarno. Penetapan tersebut berdasar pada pertimbangan syara’, yakni Presiden RI saat itu terpilih belum memperoleh “baiat” dari rakyat karena tidak dipilih melalui Pemilu. Penetapan itu sekaligus menghapus kecurigaan dari golongan tertentu, apakah umat Islam Indonesia mengakui kepemimpinan Soekarno (RI) atau Kartosuwiryo (DI/TII).

Memimpin NU

September 1951, menjelang dilaksanakannya Muktamar NU ke-19 yang akan dihelat di Palembang, Saat itu NU masih masuk dalam Masyumi, PBNU membentuk sebuah badan yang bernama Majelis Pertimbangan Politik (MPP) PBNU, terdiri dari 9 ulama, termasuk di dalamnya Kiai Masjkur. Badan tersebut dibentuk dalam sebuah rapat PBNU yang diadakan di sebuah rumah milik KH Abdulmukti, Jl. Slamet Riyadi 45 Solo.

Kemudian, Muktamar NU ke-19 digelar 26 April – 1 Mei 1952 dan menghasilkan sebuah keputusan penting : NU memisahkan diri dari Masyumi!

Sejak Muktamar NU ke-19, Kiai Masjkur memimpin NU sebagai Ketua Umum Tanfidziyah. bersama KH Wahid Hasyim yang menjadi Ketua Muda. Sedangkan posisi Rais ‘Aam masih dipegang KH Wahab Chasbullah.

Namun, setelah wafatnya KH Wahid Hasyim serta diangkatnya KH Masjkur kembali menjadi Menteri Agama, maka PB Tanfidziyah sehari-hari dipimpin oleh KH M Dahlan.

Kiai Masjkur terus berjuang bersama NU hingga akhir hayatnya. Tercatat selepas menjadi ketua, ia tetap aktif di kepengurusan PBNU yakni anggota tanfidziyah (1954-1956), Ketua Fraksi Konstituante Partai NU (1956-1959), Ketua Sarbumusi (1959-1962), Rais Syuriyah (1967-1971, 1971-1979) dan Mustasyar (1984-1989, 1989-1994). Hingga wafat pada tahun 1992, Kiai Maskjur masih tercatat dalam kepengurusan Mustasyar PBNU.

Kiai Masjkur dimakamkan di pemakaman yang terletak di kompleks Masjid Bungkuk Singosari Malang, yang juga terdapat makam KH Nahrawi Thohir dan Kiai Thohir. Lahumul-fatihah!

Tags: guru besar ilmu hikmah di kota malang solawatan sola tuo sola mua amalan padepokan tebu ireng ilmu hikmah di pesantren kota malang ngatur jiwo tebu ireng Khodam pesantren tebu ireng saudara pondok as syahidul kabir amalan tebu ireng Amalan dari pondok tebu ireng ulama besar kota malang khodam di kota malang guru sakti di malang khadam yg terkenal di malang Laskar tebu ireng sholawat ghautsiyah malang belajar ilmu gaib pesantren tebu ireng si ireng khodam Amalan pukul mematikan dr perguruan tebu ireng wirid mendatangkan rezeki-Nahdzatul ulama tebu ireng jmbg wirid datangkan rezeki KH hasyim as ari tebu ireng ilmu beladiri jurus shalawat singosari malang pesantren tebu ireng sakti guru ilmu malang Amalan untuk rejeki lancar menurut pondok tebu ireng Amalan puter giling sukma versi alquran tebuireng Ilmu beladiri jurus sholawat ilmu beladiri jurus solawat singosari malang doa doa amalan tebu ireng qulhu geni tebu ireng almukarom syaikh ridwan al-amri bogor asal usul jurus sholawat jurus sholawat nu tpo guru bsr padepokan tbu ireng berguru ilmu gaib di tebu ireng ilmu bela diri jurus shalawat syaikh ridwan nur nun dan alif nahdatul gaib kaf ha ya ain shod hamim ain shod ilmubeladirijurus sholawat singosari malang ilmu hikmah malang Amien rais disantet tebu ireng Ilmu bela diri jurus solawat amalan para ulama tebu ireng mantra pelet tebu ireng ilmu bela diri ju wirid pondok tebu ireng beladiri singosari Www Apakah Ada Khodam Singosari Com amalan makrifad pondok tebu ireng amalan doa dan wirid kh hasyim asyari apa pengertian khodam- tebu ireng com amalan ilmu hikmah dari ponpes tebu ireng pergurusn ilmu batin dixingosari malzng apa arti dari bacaan allahu ya qawiyyu ya mattin ilmu kewibawaan semula jadi amalan khoda u ntuk nai gaji Mantra ilmu perguruan tebu ireng amalan ilmu kh hasyim asyari ilmu ilat ireng doa mantra jitu yang di gunakan tokoh dahulu pangeran diponegoro dan bung karno wirid amalan sunan kalijaga wirid ilmu tenaga dalam tebu ireng jombang ngikuti wirid ulama pelet dari pesantren tebu ireng yang paling ampuh khodam singosari amalan pondok pesantren tebu ireng pinjaman dana gaib instan amalan ponpes tebu ireng Kyai yoran anak buah pangeran diponegoro ngatur jiwo puter giling ulama besar donload orang main jaranan kesurupan arjuna kiyai amin mantra untuk bela diri Ilmu bela diri jurus sholawat area kempaz pelet gantung jiwo ilmu beladiri jurus solawat cara mandi kembang setaman kata nasihat gos imm amalan amalan ponpes tebu ireng kunci agar mendatangkan uang bnyak jurus sholawat bokeb janda kerawang video ilmu semula jadi untuk bela diri streaming tante jurus baca sholawet amalan surat di ponpes tebu ireng ibjs ilmu bela diri solawat ilmu tenaga dalam nahdhotul waton amalan tenaga dalam tebu ireng wiritan dari pondok pesantren tebu ireng agar pasangan kita kembali ke kita lagi ilmu tenaga dalam pondok tebu ireng arti rajah ireng padepokan ilmu gaib di cirebon pimpinan kyai idris cari cara agar dagangan laris menurut kyai sakti di pondok tebu ireng khodam kiayi hasyim asyari jinah cipanas sumedang amalan penangkal satet dr tebu iring ilmu sakti tebu ireng jurus solawat ilmu yang sering di pakai tebu ireng Togel hk Tafsir mimpi pake slendang nari jaipong wiritan dari pondok pesantren tebu ireng agar orang yang kita cinta tergila2 lagi ke kita amalan dari kh tebuireng amalan wirid dari pondok pesantren kunci masuk alam goib ilmu beladiri jurus solawat wirid datangkan santri nonton singo mas bapak sabr di sembuhkan amalan amalan kh hasyim asy ary program keilmuan gaib ponpes tebu ireng ajian singo sari Ijazah wirid 9 wali beladiri tebuireng keutamaan sholawat ghautsiyah kitab mujarobat bahasa indonesia pdf https://khodamsakti com/tag/amalan-ilmu-hikmah-dari-ponpes-tebu-ireng pedepokan tebu ireng jombang
Share:
img

Ngadimin

Team Liputan Misteri

0 Comments

    Leave A Comment

    7 + 6 =