Assalamu’alaikum wr wb

Ngawiti Ingsun aniyat awedhar Carakan sungsang kelawan estu ridoneng Gusti Owloh, Sekabeh puji kagungane Owloh.  Lan Mugi-mugi

rahmat takdime sopo Owloh paring marang Bendaro Kito Kanjeng Nabi

Muhammad kang dadi pungkasane piro-piro poro Nabi. Salim karahajan saking Ponakwan Mugi ketampi marang Mbahe Ki Tyang Alus, Kiageng Rektor Bengawan Candhu lan poro pinih sepuh ugi sederek sdaya kang jumenenging Giri Kamulyan KWA. Nyuwun idin kula ponakawan wehi pangawikan kang setitik mugi dados nambahi wawasan lan mugi-mugi agem gunani. Saderenge bokmenawi wonten kelepatan lan keplesede ilat nyuwun denampura, kritik lan saran ingkang ponakwan ajengaken.

Bismillahi, Aksara Jawa (aksara aji saka) atau biasa disebut

Carakan memiliki banyak sekali misteri & teka-teki yang dikandungnya.

Aksara ini memiliki energi yang sangat besar hingga mampu menyatukan pulau jawa. Dengan keistimewaan Carakan ini banyak ksatriya masa lalu menggunakannya sebagai piyandel. Maka dari satu rangkaian huruff carakan ini terciptalah berbagai elmu kanuragan dan kinasihan.

Dengan ini saya cuplikan dari kitab “SERAT AGENG HONGDJI BABARIK MAYU HAYUNING SITI GAMEL, TOKID KASAMPURNAN KACA/BAB BABARIK MURDHO NITI” warisan leluhur yang berasal dari desa di kabupaten Cirebon.

Pempublikasian Elmu Carakan ini semata-mat hanya sebagai upaya

pelestarian budaya dan pengenalan kearifan Nusantara yang kian punah. Dan juga, sebagai bentuk teguran & pengingat kususnya bagi diri

ponakawan pribadi serta generasi Bangsa pada umumnya, Bahwa kita

adalah rakyat Bangsa Indonesia bukan masyarakat bangsa lain, yang

pasti beda peringai & tabiatnya.

MENCINTAI NEGARA (Budaya, Adat Istiadat, Kultur) SELAMA TIDAK MENJURUS KEMUSYRIKAN ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN

Karena elmu ini asli dari tanah jawa/bumi Nusantara maka selama

kita menginjak bumi/tanah elmu ini tidak perlu pengijazah/penyelaras

yang penting sesuai tata lakunya & tekun. InsyaAlloh kita bisa

menguasainya. Untuk yang diluar jawa atau Indonesia sebelum

mempelajari elmu ini diwajibkan hafal bacaan dan tulisan asli aksara

jawa.

Makna Dari aksara jawa (diambil dari Catatan di Facebook oleh Guntur

Samudro Panuratrahsa “Makna Carakan versi Gamel”)

Hana Caraka

Hana = Ana = Ada, Caraka = Utusan = Anak yg dituakan

Data Sawala

Data = Urutan/rincian , Sawala = Urusan /perkara = Petunjuk

Padha Jayanya

Padha = Kaki = Penerang, Jayanya = Jaya = Sempurna

Maga Bathanga

Maga = Berulang – ulang = Gagal /kecewa , Bathanga = Bangkai = Mayit = kematian

Kurang lebihnya : Hana Carakan = Ada utusan yang dilebihkan dr yg lain

( Rosululloh) Data Sawala = Yang Membawa Masalah/urusan ( Risalah)

Padha Jayanya = Sebagai petunjuk Mencapai Kesempurnaan Maga Bathanga =

Dalam proses Kematian : . makna ini berkesesuain dengan pemahaman

Masyarakat Nusantara ( khususnya Jawa yang selalu mencari jalan

kematian yang sempurna

Disini ponakawan wedarkan salah satunya untuk kekebalan Kaki

(Kekebalan tingkat Awal):

– Duduk sila, tenangkan hati & fikiran, baca doa semampunya lalu baca

“BISMILLAHI ROHMANI ROHIMI, NIYAT INGSUN DERES AJI CARAKAN SUNGSANG, OTOT KAWAT BALUNG WESI KULIT LAPIS WAJA SAP PITU, SAKING KERSAHING KUDRATULLOH”

– Tahan napas Baca Carakan Sungsang 3x ” NGA THA BA GA MA, NYA YA JA

DHA PA, LA WA SA TA DA, KA RA CA NA HA” lalu pukul/tepuk 3x tanah/bumi dgn tangan kanan terus ucapkan “YA INGSUN KSATRIYA PINAYUNGAN BUMI, LA CHAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”

– Ambil Posisi kuda-kuda rendah (kalo tidak tau tanyakan kpd yg ikut

pencak silat) selama minimal 10-15menit dengan membaca carakan

sungsang terus menerus dalam hati.

ket:

a. saat latihan ini bisa langsung dicoba dg bacokan golok/pedang ke

paha, untuk keamanan tahap latihan orang yang membacok adalah orang yang mengerti aliran energi/tenaga

b. Untuk tahap II (bagian tangan, tubuh) dan Tahap III (kepala) akan

dibahas dikesempatan berikutnya

Hormat Saya

Ponakawan CC Keranjingan SangHyang Tunggal

img

Ngadimin

Team Liputan Misteri

0 Comments

    Leave A Comment

    8 + 3 =